Skip to main content

SATU HARI BERMAIN SEPEDA di 3 jalur yang berbeda di Kota Bandung Raya





Banyak terdapat jalur sepeda yang harus dicoba di Kota Bandung Raya
Kota Bandung disebut oleh para kompeni sebagai “Paris Van Java” entah ya gimana asal muasalnya…bingung emoticon. Selain terkenal dengan wisata kuliner, gudang nya mode fashion dengan ratusan toko pakaian “Factory Outlet” juga sangat mahsyur sebagai gudangnya para wanita cantik “Neng Geulis” yang terkenal dengan sebutan “Mojang Priangan”…entah ya berapa persen terdapat wanita cantik di kota ini…hihihi…tertawa emoticon.
Kota yang menjadi ibukota Provinsi Jawa Barat ini dikelilingi oleh beberapa pegunungan sehingga udara lumayan sejuk [tapi sekarang sudah berasa panas ya…hahaha] pemandangan alam nya sangat indah dengan berbagai view yang sangat menawan. Beberapa daerah memang masih dipelihara keaslian hutanya & di khusus kan untuk menjadi hutan lindung dan menjadi daerah tujuan wisata.






Yang paling menarik bagi kami selain hal diatas di Kota Bandung ini terdapat banyak jalur sepeda yang sangat menantang untuk dicoba, baik jalur on road ataupun jalur off road. Berbagai karakter jalur sepeda terdapat di sini mau yang jalur up hill on road, jalur alami Cross Country, All Mountain bahkan Jalur Down Hill semua tersedia disini. Saya tidak sebutkan secara rinci jalur-jalur tersebut namun saya hanya akan ceritakan jalur sepeda ber-genre All Mountain yang minggu kemarin bersama teman-teman kita main di 3 Jalur yaitu: Jalur Karpet, Jalur J2C Tamiya & Jalur Tahura.
Jalur Karpet
Menggunakan kendaraan minibus kami loading menuju titik tertinggi ke Bukit Tunggul, lalu rolling menuju tanah lapang yang disebut karpet. Setelah dari sini ditemani oleh 2 orang rider asal kota Bandung kami meluncur menuju ke single track yang berupa area perkebunan sayur ladang milik penduduk, banyak sekali semak belukar sehingga sering kali mengenai/menampar muka jadi gunakan penutup muka atau helm full face. Akhir dari jalur ini adalah sebuah area hutan Pinus milik Perhutani, jalurnya sangat lebar sekali, full turunan yang lumayan miring terdapat rintangan alami yaitu akar-akar dari pohon Pinus yang menyembul dimuka tanah. Kontrol speed & segera pilih jalur yang aman kunci melewati lintasan ini.





Setelah meliuk di hutan Pinus jalur ini berakhir di sebuah sungai kecil yang diseberangya terdapat sebuah jalan desa. Mobil pengangkut sepeda sudah siap siaga di lokasi tersebut, segera kami loading untuk menuju ke jalur berikutnya yaitu ke Bukit Bintang yang terdapat jalur full turunan lainya yaitu Jalur Tamiya. Oh ya kali ini kita memang sengaja menghindari bersepeda nanjak khusus untuk main turun saja, sehingga setiap ada tanjakan kita “skip” dengan naik mobil angkutan. Biar bisa main 3 jalur langsung dalam 1 hari kata teman-teman…its okay mountain bike is just for a fun.



Jalur J2C - Tamiya
Kenapa di sebut jalur J2C oh ternyata ini toh artinya: Jalur Jalan Cai [Bahasa Sunda] Bahasa Indonesia nya Jalur Jalan Air. Lalu kenapa juga disebut Tamiya…? Ternyata bentuk kontur di jalur ini mirip jalur roller track mainan mobil-mobilan “Tamiya”…it’s okay “apalah arti sebuah nama” kata William Shakespeare. Start dari sebuah bukit yang bernama Bukit Bintang di sebuah perbukitan di daerah Bandung Timur/Selatan.
Awal dari jalur ini adalah jalan desa lewat kampung lantas masuk ke sebuah jalur single track perkebunan sayur konturnya full turunan, bisa full speed meliuk-liuk seperti mobil mainan Tamiya namun tetap harus waspada jangan terlena walaupun tanpa rintangan yang berarti kita tetap harus hati-hati. Hanya terdapat sebuah turunan yang berbahaya karena sudut kemiring yang tajam, lokasinya akhir dari kebun sayur menuju ke jalur J2C.
Jalur Jalan Air ini sangat ikonik wujudnya adalah tanah merah berupa cekungan mirip bentuknya dengan saluran air, konturnya 80% persen turunan 20% flat sangat enak dinikmati jika tidak ada hujan alias musim kering. Terdapat banyak obstacle seperti Drop, Gap, Table Top dan banyak Berm yang bisa menambah daya pacu sepeda. Tiap rintangan sudah diberi rambu-rambu peringatan sehingga sangat membantu rider untuk mengambil jalur yang akan dilewati [Thank’s to Community MTB Bandung].



Teman yang doyan speed sangat kegirangan sekali di jalur ini bahkan beberapa ada yang mencoba beberapa kali jalur ini [tidak full] dengan mendorong sepeda naik lalu turun kembali. Akhir dari jalur ini sebuah area kebun bambu yang sangat rindang terdapat sebuah warung [tapi tutup] kami sempatkan istirahat & berfoto ria di spot ini sambil menurunkan adrenalin karena gowes dari pagi full turunan. Lepas dari jalur J2C ini sudah menanti sebuah tanjakan…[hihihi…nanjak juga akhirnya] sebuah jalan desa berbahan macadam tidak terlalu terjal tanjakanya dan tidak terlalu jauh jaraknya maka ketemulah kami dengan sebuah jalan penghubung antar kampung. Mobil pengangkut sudah siap dilokasi sebuah mini market, loading lalu kami menuju jalur berikutnya ke Tahura ternyata singkatan juga…Taman Hutan Rakyat…demen banget ya orang Bandung bikin singkatan-singkatan…smile emoticon.



Jalur TAHURA
Jalur ketiga yang menjadi penutup dari aktivitas bersepeda kami adalah sebuah Hutan Lindung milik Perhutani yang bernama Taman Hutan Rakyat Ir. H. Juanda. Satu jalur dengan trek ini sebuah lokasi yang dinamakan Warban: Warung Bandrek sangat ikonik menjadi tujuan para pesepeda yang doyan tanjakan, karena tema kita gowes turunan maka jalur nanjak ini lagi-lagi kita skip dengan naik angkutan ke sebuah dekat menara telekomunikasi, lalu turun lewat jalur tanah menuju lokasi sebuah kampung yang bernama Sekejolang. Dari sini kami pun masuk ke sebuah single track turunan yang sangat menantang karena kondisi jalur adalah batu-batu lepas & akar-akar pohon pinus, akan sangat sulit dilintasi jika musim hujan. Waktu sudah sedikit sore & gelap, om Doel memimpin paling depan saya nempel beliau dibelakangya, kondisi rintangan adalah murni dari alam kita tidak bisa full speed karena berbagai adanya rintangan. Ahkir jalur ini adalah tengah hutan Tahura ketemu dengan jalur Paving block yang rapi ini merupakan jalur wisatawan yang berkunjung ke hutan ini.


Karena waktu sudah sore jadi hampir sudah tidak ada lagi yang berkunjung di Hutan ini, kami memacu sepeda bisa leluasa karena jalur yang relative sepi, jalan paving & full turunan. Jalur ini berujung disebuah gua peninggalan zaman perang dunia ke-2, lumayan panjang juga gua ini kondisinya sangat gelap & pengap namun ada cahaya di ujung gua sebelah sana, merinding juga waktu melintasinya. Keluar dari gua lantas dihadapkan jalan asphalt jalur hutan menuju ke area Warung Pakar, dari sini jalurnya nanjak halus menuju ke gerbang masuk Tahura. Akhirnya pas terdengar Adzan Magrib sampailah kita di area parkiran Tahura, tepat & tidak meleset dari perkiraan waktu yang telah kami tetapkan. Setelah berbenah, istirahat sejenak, mandi & beribadah lallu kami pulang kembali menuju Jakarta. Terimakasih buat teman-teman yang telah gabung di acara ini, sampai jumpa di jalur berikutnya. Salam Nardex.





Popular posts from this blog

BUKIT AQUILA CIPANAS Jalur Sepeda yang pas untuk menyegarkan nafas

Aquila adalah nama sebuah bukit yang terletak di Cipanas lokasi tepatnya adalah setelah Istana Presiden Cipanas Bogor, biasanya kami ‘unloading’ sepeda di sebual Villa [Gramedia] yang di depanya terdapat sebuah Warung Mie Jawa yang enak sekali rasanya, kemudian dari villa tersebut kita langsung meluncur dengan sepeda ke ‘BUKIT AQUILA’ Saya juga kurang tahu persis nama Aquila ini di ambil dari mana yang jelas sebuah bukit yang indah dengan pesona alam khas Parahyangan yang sangat sejuk dilihat & memanjakan mata. Bukit Aquila ini adalah sebuah bukit tempat berladang penduduk lokal setempat yang banyak menanam tanaman keras & beberapa sayuran berjenis kacang-kacangan, udaranya sangat segar & hijau tanaman ketika musim hujan. Sekilas tentang jalur sepeda Aquila Secara garis besar jalur ini saya bagi menjadi 4 bagian berdasarkan kondisi jalur, lokasi & area yang kita lintasi dengan bersepeda. Berdasarkan kategori jalur ini bisa dimasukan dalam kategori Light

ENDURO RACE di KTH Bikepark Puncak Bogor

   Starting point Bukit Pano'ongan   Suasana di Start Point ENDURO Sebuah genre baru  balap sepeda Saat ini genre Enduro berkembang pesat & sangat digemari oleh para pencinta olahraga Mountainbike. What is Enduro? Istilah Enduro awalnya adalah sebuah genre olahraga dari Motorbike yaitu sebuah lomba long distance cross country yang terbagi dalam beberapa stage kemudian dihitung overall total waktu keseluruhan dari stage yang dilombakan pemenangya adalah yang bisa menyelesaikan waktu tercepat. Enduro di Mountain bike jika tidak salah awal mulanya di selenggarakan di Negara Perancis adalah sebuah lomba yang menggabungkan “technical skill downhill” yang tinggi & kemampuan “endurance” yang prima yang biasanya terbagi dalam beberapa stage lomba, perpaduan dari dua hal ini menjadikan sebuah genre baru yang sempurna dari olahraga Mountain bike.  Salah satu rider di stage-1 sebelum turun hujan Salah satu contoh adalah Jerome Clement seorang atlet yang