Skip to main content

ENDURO RACE di KTH Bikepark Puncak Bogor


 

Starting point Bukit Pano'ongan
 

Suasana di Start Point
ENDURO Sebuah genre baru  balap sepeda

Saat ini genre Enduro berkembang pesat & sangat digemari oleh para pencinta olahraga Mountainbike. What is Enduro? Istilah Enduro awalnya adalah sebuah genre olahraga dari Motorbike yaitu sebuah lomba long distance cross country yang terbagi dalam beberapa stage kemudian dihitung overall total waktu keseluruhan dari stage yang dilombakan pemenangya adalah yang bisa menyelesaikan waktu tercepat. Enduro di Mountain bike jika tidak salah awal mulanya di selenggarakan di Negara Perancis adalah sebuah lomba yang menggabungkan “technical skill downhill” yang tinggi & kemampuan “endurance” yang prima yang biasanya terbagi dalam beberapa stage lomba, perpaduan dari dua hal ini menjadikan sebuah genre baru yang sempurna dari olahraga Mountain bike.



Salah satu rider di stage-1 sebelum turun hujan
Salah satu contoh adalah Jerome Clement seorang atlet yang mewakili genre Enduro ini, juga Jarred Graves bertengger sebagai no. 1 Enduro top rider dan juga menjadi atlet papan atas di kelas Downhill. Rider yang tangguh di XC mampu memacu sepeda di segment climbing & yang expert di DH akan mengambil kecepatan di segment Downhill dan ini adalah sangat fair untuk sebuah lomba yang menyatukan 2 genre yang berbeda. Saat ini EWS atau Enduro World Series juga telah menjadi sebuah lomba yang bergengsi di dunia Mountain bike dan telah menjadi agenda rutin serta di ikuti oleh top rider-rider dunia. 

Seperti hal nya genre XC yang berkembang pesat pada beberapa tahun yamg lalu, saat ini Sepeda jenis Enduro sangat mendominasi di market line pabrikan sepeda-sepeda kelas dunia dari ini Indonesia sebuah pabrikan "Polygon" juga telah memngeluarkan jenis sepeda ber genre "enduro", hampir seringkali kita lihat sangat umum orang memakai sepeda dengan travel 4”-5” di bikepark yg bergenre XC. Kenapa jenis sepeda ini sangat populer? Karena dia bisa dipakai light downhill & climbing juga masih nikmat layaknya kita memakai sepeda XC. Penulis sendiri juga memakai jenis sepeda enduro ini yaitu Santa Cruz Nickel dengan seting single crank 32T-40T dan telah terbukti masih nyaman buat climbing & rolling light downhill. Tapi secara bobot memang agak lebih berat daripada sepeda XC, ya itulah sebuah konsekuensi pilihan bersepeda.
Hujan turun tidak mengurangi semangat untuk race
Tak mau kalah nge-trend dengan rider dunia penulis mencoba ikut sebuah race ber-genre Enduro ini di KTH Bikepark Puncak Bogor. KTH Bike Park terdiri dari beragam jalur sepeda dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda, terdiri dari KTH-OG: expert level, KTH-AT: Expert level, & KTH-Kondang: Medium level. Level ini saya kategorikan menurut tingkat kesulitan & obstacle yang terdapat di jalur tersebut. KTH sendiri adalah singkatan dari Kelompok Tani Hutan yaitu komunitas masyakat petani sekitar yang peduli dengan pesepeda & secara sukarela membuatkan jalur untuk sepeda.

Kembali ke Enduro Race KTH, race ini terbagi menjadi 2 stage, stage-1 adalah via jalur KTH-AT [All Terrain] total panjang lintasan sekitar 7 KM terdiri dari double track macadam & single track di dalam hutan dan banyak terdapat drop off, turunan & tikungan-tikungan tajam yang sangat teknikal. Stage-2 adalah Jalur KTH-Kondang [Kondang nama pohon] terdiri dari jalur double track macadam tea plantation & double track macadam hutan pohon kondang, total jarak ini sekitar 5 KM dan hampir tidak ada obstacle yang technical namun jika hujan jalur macadam ini sangat licin & roda ban sangat mudah terpeleset. Sebelum menuju ke titik start ini kita diwajibkan nanjak dahulu dari Jalan Raya Puncak-Cianjur ke Bukit Pano'ongan jarak nanjak tidak terlalu jauh hanya sekitar 2 KM namun stage nanjak ini tidak di hitung waktu tempuhnya jadi kaidah enduro terabaikan disini.
 

Jalur yang indah & hijau perkebunan teh
Teman-teman saya yang doyan nanjak sedikit protes merasa kemampuan nanjaknya terabaikan. “Ini kan bukan race Downhill harusnya waktu nanjak dicatat juga dong jangan turunya aja yang dicatat” kata mereka sambil sedikit protes ke panitia. “Udah hajar aja bro makanya sikat aja nanti pas diturunan…gak usah pakai rem” saling canda antara teman-teman saya. Race ini terbagi menjadi 2 kelas yang di kelompokan berdasarkan umur rider, kelas FLOW untuk umur kurang dari 40 tahun & kelas FUN untuk umur diatas 40 tahun. Total jumlah peserta dibatasi hanya untuk 100 rider gabungan dari kelas FLOW & FUN. Komunitas kami mendaftarkan 12 orang rider terdiri dari 4 rider kelas FLOW & 8 rider FUN. Antara rider waktu start-nya dilepas tidak bersama-sama melainkan di interval 2 menit untuk menghindari penumpukan di jalur & membuat jarak tidak terlalu rapat.

Berbagai komunitas dari berbagai kota Jabodetabek pagi itu berkumpul bersama-sama di Bukit Panoongan di belakang papan iklan Partai Gerindra, panitia dengan sigap langsung mendata peserta yang telah berdatangan. Tiap nomor & nama rider dicatat dan langsung diberitahu jadwal waktu startnya. Cuaca kurang begitu bersahabat, matahari malu-malu menampakan kegagahanya sehingga udara pegunungan sejuk yang bertiup makin membuat kulit mengkerut menahan dingin. Beberapa peserta race bergerombol sesuai dengan komunitasnya, sapa & canda mewarnai suasana pagi yang mendung itu. Setelah jam menunjukan tepat 09.00 wib panitia membuka acara ini, tidak lupa untuk doa bersama untuk kelancaran & keselamatan sepanjang jalanya lomba.

Gaya rider di single track yang licin tengah hutan [penulis posisi yang tengah...hehehe]
Kelas yang dilombakan adalah FLOW dahulu masing-masing peserta dipanggil & mempersiapkan diri ke titik START…”No. 101…hadir…ready…gooooooo” teriak panitia di iringi tepuk tangan sorak sorai dari seluruh peserta race, demikianlah seterusnya setiap peserta dipanggil sesuai dengan nomer urut lomba dengan interval 2-3 menit. Sekitar 1 jam semua peserta kelas FLOW telah melakukan start cuaca yang sedari tadi pagi mendung langsung berubah menjadi hujan deras, sebagian peserta meneduh di bawah rindangnya pohon & sebagian lagi neduh ditenda biru yang disediakan oleh panitia. Kelas FUN pun segera dilanjut untuk segera melakukan start, panitia lomba sempat melakukan break sebentar namun lomba tetap harus dilanjutkan. “The show must go on Bro” canda antar peserta lomba. Teriakan panitia memanggil nomer dengan aba-aba seperti di atas terulang kembali. “No. 201…hadir…ready...gooooo” rider langsung pedaling sekencang-kencangya ditengah siraman air hujan membelah jalur hijau & menghilang dirimbunya pohon dibalik bukit.

Yihaaa…saatnya saya dapat giliran start, dengan sukacita saya melalukan start kondisi cuaca masih hujan deras tidak menyurutkan keinginan untuk segera tancap crank…hehehe. Track awal setelah start adalan jalur yang datar yang lumayan lebar bisa full speed walaupun tanahnya agak becek karena guyuran air hujan, lantas makin menurun menuju single track jalur macadam. Selepas dari jalur ini track nya mulai sedikit menanjak dan menuju jalur single track masuk kedalam hutan, masih bisa pedaling sampai pintu masuk single tracknya. Dan surga turunan pun tersaji di depan mata, sepanjang jalur adalah full turunan kondisi jalur tanah merah yang lembek terguyur hujan yang makin deras, di sebelah sisi kiri adalah jurang sedalam 3 meteran sebelah kanan adlah tebing tanah hutan hujan tropis.

Turunan yang curam harus ektra hati-hati melewatinya
Beberapa bagian dari jalur ini terdapat obstacle berupa drop off yang lumayan tinggi, jika kondisi kering akan sangat mudah melewati obstacle ini tetapi karena cuaca hujan sepeda menjadi liar dan sulit untuk di kendalikan, ada sekitar 4~5 drop off seperti ini. Beberapa rider terjatuh karena licinya jalur tanah yang bercampur humus hutan, saya juga terjatuh pas di drop off terakhir karena landing receiver yang terlalu licin mungkin karena terlalu banyak rider yang melewati. Beberapa kali di overlap oleh rider di belakang tetap santai aja karena emang licin & skill nya yang kurang memadai…hihihi ngaku aja deh daripada di “bully”. Keluar dari jalur single track dalam hutan lantas kita masuk ke double trek perkebunan teh, pavement nya adalah full tanah merah, konturnya terus turun dengan derajat kemiringan yang berbeda-beda.

Beberapa rider terjatuh karena jalur yang licin terguyur air hujan


Jika tanah kering ini adalah surga buat para pe-sepeda namun karena hujan deras dan banyak sepeda yang melintas jalur ini menjadi neraka pada beberapa bagian terutama pada segment turunan dengan sudut kemiringan yang tajam. Banyak rider terjatuh di sini, dibuat serba salah di bagian ini ketika kita tekan rem sepeda tetap meluncur karena ban yang tidak mendapat tracksi sedang kalau kita lepas rem handling sepeda menjadi liar dan sulit dikendalikan hasilnya banyak sekali rider yang jatuh disini…namanya juga hobby yan tetap happy walaupun terjungkal disana-disini, tidak ada yang terluka serius atau injury hanya luka ringan seperti akitivitas biasa saat bersepeda. Finish dari stage-1 di pinggir kali tempat rumah jaga perhutani. Break sebentar untuk menikmati sajian susu fermentasi dari panitia dan cek list lagi kepanitia untuk lanjut menuju ke stage-2 KTH-Kondang.
Sang Juara dari Race Enduro KTH

Popular posts from this blog

BUKIT AQUILA CIPANAS Jalur Sepeda yang pas untuk menyegarkan nafas

Aquila adalah nama sebuah bukit yang terletak di Cipanas lokasi tepatnya adalah setelah Istana Presiden Cipanas Bogor, biasanya kami ‘unloading’ sepeda di sebual Villa [Gramedia] yang di depanya terdapat sebuah Warung Mie Jawa yang enak sekali rasanya, kemudian dari villa tersebut kita langsung meluncur dengan sepeda ke ‘BUKIT AQUILA’ Saya juga kurang tahu persis nama Aquila ini di ambil dari mana yang jelas sebuah bukit yang indah dengan pesona alam khas Parahyangan yang sangat sejuk dilihat & memanjakan mata. Bukit Aquila ini adalah sebuah bukit tempat berladang penduduk lokal setempat yang banyak menanam tanaman keras & beberapa sayuran berjenis kacang-kacangan, udaranya sangat segar & hijau tanaman ketika musim hujan. Sekilas tentang jalur sepeda Aquila Secara garis besar jalur ini saya bagi menjadi 4 bagian berdasarkan kondisi jalur, lokasi & area yang kita lintasi dengan bersepeda. Berdasarkan kategori jalur ini bisa dimasukan dalam kategori Light

SATU HARI BERMAIN SEPEDA di 3 jalur yang berbeda di Kota Bandung Raya

Banyak terdapat jalur sepeda yang harus dicoba di Kota Bandung Raya Kota Bandung disebut oleh para kompeni sebagai “Paris Van Java” entah ya gimana asal muasalnya…bingung emoticon. Selain terkenal dengan wisata kuliner, gudang nya mode fashion dengan ratusan toko pakaian “Factory Outlet” juga sangat mahsyur sebagai gudangnya para wanita cantik “Neng Geulis” yang terkenal dengan sebutan “Mojang Priangan”…entah ya berapa persen terdapat wanita cantik di kota ini…hihihi…tertawa emoticon. Kota yang menjadi ibukota Provinsi Jawa Barat ini dikelilingi oleh beberapa pegunungan sehingga udara lumayan sejuk [tapi sekarang sudah berasa panas ya…hahaha] pemandangan alam nya sangat indah dengan berbagai view yang sangat menawan. Beberapa daerah memang masih dipelihara keaslian hutanya & di khusus kan untuk menjadi hutan lindung dan menjadi daerah tujuan wisata. Yang paling menarik bagi kami selain hal diatas di Kota Bandung ini terdapat banyak jalur sepeda yang