Skip to main content

EPIC CAPE ABSA Race Marathon MTB







Race MTB Marathon Tour De France-nya balap sepeda Mountain Bike

EPIC CAPE ABSA adalah sebuah lomba balap sepeda gunung tahunan yang dilaksanakan di kota Western Cape, Afrika Selatan. Lomba ini telah diakreditasi oleh Union Cycliste Internationale sebuah lembaga internasional balap sepeda, sebagai lomba balap tahunan rutin & resmi seperti lomba balap sepeda yang lainya yaitu Tour de France, Giro d’Italia & Vuelta Espana. Bahkan oleh Bart Brentjens seorang pembalap mantan juara Absa Cape Epic & peraih medali emas Olimpiade balap sepeda MTB tahun 1996 lomba ini di ibaratkan sebagai “Tour De France-nya balap sepeda Mountain Bike”.
Lomba yang pertama kali diadakan pada tahun 2004 ini biasanya tiap tahun mengambil jalur balap yang berbeda-beda namun tetap berada di wilayah kota Western Cape. Total jarak tempuh dari lomba ini adalah 700 KM (435 miles) yang berlangsung selama 8 hari terbagi dari pendahuluan atau pembukaan dan balapan berlangsung selama 7 hari jadi total perhari rata-rata menempuh jarak 100 KM. Kondisi medan & cuaca di Afrika yang ekstrem & cuaca berubah-ubah drastis menjadi tantangan tersendiri untuk para peserta, stamina tubuh yang prima, ketahanan sepeda & strategi pembalap menjadi penentu untuk kesuksesan tim meraih juara.



Lomba ini menarik atlet professional & amatir dari seluruh dunia, total 600 team (300 racer) ikut serta di lomba ini, 1 team terdiri dari 2 orang pembalap mereka harus menyelesaikan lomba secara bersama-sama. Waktu & kecepatan tiap etape di catat dan dikumpulkan untuk di hitung siapa yang tercepat setelah selesai total 7 etape dan akan di tentukan juaranya di akhir lomba. Lomba yang berlangsung di Western Cape ini, rutenya selalu didesain ulang setiap tahun rata-rata mengambil jarak 700 KM (435 miles) Jarak terpendek pada lomba tahun 2009 panjang lintasan 685 KM (425 miles) dan jarak terpanjang pada tahun 2008 total lintasan 966 KM (600 miles). Lomba ini pada awalnya adalah balapan point-to-point berawal dari Knysna dan berakhir di Winelands, lalu format ini dirubah pada tahun 2009 dimana peserta menghabiskan waktu beberapa hari untuk dapat menjelajahi jalur lomba dan menentukan strategi di setiap etape dengan teamnya. Format
baru ini menjadi langkah maju untuk safety & keselamatan seluruh peserta lomba.
 
  5 Kelas yang dilombakan pada race ini terdiri dari: Men, Women, Mix, Master & Grand Master, setiap 1 team terdiri dari 2 anggota pembalap. Masing-masing harus saling bersama-sama dan saling menjaga selisih waktu antar pembalap yang diijinkan adalah minimal 2 menit saja. Pelanggaran dari hal ini mengakibatkan penalti pemotongan waktu finishnya. Kerjasama, strategi & kekompakan team sangat berarti sekali di lomba ini, mengingat lokasi lomba yang belangsung di daerah sangat terpencil maka setiap peserta wajib saling bekerjasama demi keselamatanya. Ketika peserta mengabaikan aturan tersebut akibatnya bisa terkena diskualifikasi & di keluarkan dari lomba. Setiap etape ada waktu limit jarak tempuh, mereka yang gagal mencapai limit waktu per etape akan didiskualifikasi dan pada etape berikutnya masih boleh ikut serta lomba namun tidak lagi di hitung sebagai peserta resmi lomba, start-nya pun di bedakan setelah team utama yang finish memenuhi limit waktu tempuh per etape. Biasanya team ini akan memakai jersey khusus dan tetap boleh ikut serta di 7 etape yang dilombakan dan dianggap sebagai ‘penggembira’ saja, hal ini berlaku juga bagi peserta jika salah satu anggota team tidak bisa lanjut…”ya iyalah sayang kan udah jauh-jauh datang ke Afrika kalau gak bisa full mencoba 7 etape lomba…hahaha”.





Trouble masalah teknik terhadap sepeda menjadi tanggung jawab peserta, jika dalam satu club mengirimkan 2 atau 3 team maka ketika terjadi trouble terhadap sepeda di ijinkan untuk saling bantu bahkan barter part-part sepedan namun tetap tidak diperbolehkan menukar sepeda. Strategi untuk memenangkan salah satu team utama sangat wajar dilakukan dilomba ini, maka kekompakan antar team juga sangat berpengaruh kesuksesan lomba.
Setiap etape berakhir biasanya bermalam dahulu 1 atau 2 hari di sebuar desa, lantas melanjutakan untuk etape berikunya. Fasilitas dari lomba ini telah disediakan oleh panitia yaitu fasilitas medis, listrik, air bersih, makanan & tempat tidur. Ketika memungkinkan maka biasanya di sebuah desa namun jika etape tersebut berakhir tidak di desa maka akan dibuatkan camping ground & tenda-tenda untuk istirahat peserta, panitia & juga awak media. Lomba ini telah terkenal diseluruh dunia liputan dari media Televisi & Internet sangat mendunia terutama channel TV olahraga, oleh karena itu safety menjadi prioritas utama. Disetiap jalur telah di sediakan marshal oleh panitia, selain memberi petunjuk arah para marshal ini juga di bekali kemampuan medis untuk membantu pembalap yang mungkin
kena celaka. Bantuan team mekanik pun tersedia hanya di spot-spot tertentu saja.


Juara dari lomba ini mendapatkan hadiah uang tunai yang lumayan banyak. Dua tim telah memenangkan lebih dari satu lomba yaitu Karl Platt dan Stefan Sahm-Bulls team, dan Christoph Sauser dan Burry Stander 36One-Songo-team. Platt dari Jerman adalah salah satu racer yang telah berpartisipasi dalam 9 kali lomba, dia adalah salah satu dari dua orang asing bersama dengan Dirk Rossignol, amatir dari Belgia yang berhasil menjadi juara. Hanya 1 team  wanita yang pernah juara lomba dua kali yaitu team beranggotakan Sharon Law (Jerman) & Hanlie Booyens (Afrika Selatan).


Keevin Vermak pendiri dari lomba ini mengatakan pada tahun 2013 telah terjadi kasus doping yang di lakukan oleh atlet profesional & amatir di lomba ini, hal ini sangat bertentangan dengan semangat sportifitas lomba. Kepada mereka yang melakukan doping telah di tindak dengan tegas oleh komisi sepeda dunia UCI. Sangsi dilarang ikut lomba & skorsing lisensi balap untuk atlet bahkan juga sangsi hukum terhadap manajer team. Nah lo…sportif dong bro…hehehe. Lantas kapan ya kira-kira atlet profesional atau penggemar sepeda MTB dari Indonesia akan ikut serta dalam lomba ini…kita lihat & tunggu saja ya…! Tetap sehat & semangat dengan bersepeda, salam dari Indonesia [@]nardex.
Sumber berita: En/wikipedia/CapeEpic 
Sumber foto: oficial Instagram Cape_Epic_Absa

Epic Cape Absa 2016 telah dimulai hari ini,
detail info nya silakan cek di link ini:  https://www.cape-epic.com/news/834/



Popular posts from this blog

BUKIT AQUILA CIPANAS Jalur Sepeda yang pas untuk menyegarkan nafas

Aquila adalah nama sebuah bukit yang terletak di Cipanas lokasi tepatnya adalah setelah Istana Presiden Cipanas Bogor, biasanya kami ‘unloading’ sepeda di sebual Villa [Gramedia] yang di depanya terdapat sebuah Warung Mie Jawa yang enak sekali rasanya, kemudian dari villa tersebut kita langsung meluncur dengan sepeda ke ‘BUKIT AQUILA’ Saya juga kurang tahu persis nama Aquila ini di ambil dari mana yang jelas sebuah bukit yang indah dengan pesona alam khas Parahyangan yang sangat sejuk dilihat & memanjakan mata. Bukit Aquila ini adalah sebuah bukit tempat berladang penduduk lokal setempat yang banyak menanam tanaman keras & beberapa sayuran berjenis kacang-kacangan, udaranya sangat segar & hijau tanaman ketika musim hujan. Sekilas tentang jalur sepeda Aquila Secara garis besar jalur ini saya bagi menjadi 4 bagian berdasarkan kondisi jalur, lokasi & area yang kita lintasi dengan bersepeda. Berdasarkan kategori jalur ini bisa dimasukan dalam kategori Light

ENDURO RACE di KTH Bikepark Puncak Bogor

   Starting point Bukit Pano'ongan   Suasana di Start Point ENDURO Sebuah genre baru  balap sepeda Saat ini genre Enduro berkembang pesat & sangat digemari oleh para pencinta olahraga Mountainbike. What is Enduro? Istilah Enduro awalnya adalah sebuah genre olahraga dari Motorbike yaitu sebuah lomba long distance cross country yang terbagi dalam beberapa stage kemudian dihitung overall total waktu keseluruhan dari stage yang dilombakan pemenangya adalah yang bisa menyelesaikan waktu tercepat. Enduro di Mountain bike jika tidak salah awal mulanya di selenggarakan di Negara Perancis adalah sebuah lomba yang menggabungkan “technical skill downhill” yang tinggi & kemampuan “endurance” yang prima yang biasanya terbagi dalam beberapa stage lomba, perpaduan dari dua hal ini menjadikan sebuah genre baru yang sempurna dari olahraga Mountain bike.  Salah satu rider di stage-1 sebelum turun hujan Salah satu contoh adalah Jerome Clement seorang atlet yang

SATU HARI BERMAIN SEPEDA di 3 jalur yang berbeda di Kota Bandung Raya

Banyak terdapat jalur sepeda yang harus dicoba di Kota Bandung Raya Kota Bandung disebut oleh para kompeni sebagai “Paris Van Java” entah ya gimana asal muasalnya…bingung emoticon. Selain terkenal dengan wisata kuliner, gudang nya mode fashion dengan ratusan toko pakaian “Factory Outlet” juga sangat mahsyur sebagai gudangnya para wanita cantik “Neng Geulis” yang terkenal dengan sebutan “Mojang Priangan”…entah ya berapa persen terdapat wanita cantik di kota ini…hihihi…tertawa emoticon. Kota yang menjadi ibukota Provinsi Jawa Barat ini dikelilingi oleh beberapa pegunungan sehingga udara lumayan sejuk [tapi sekarang sudah berasa panas ya…hahaha] pemandangan alam nya sangat indah dengan berbagai view yang sangat menawan. Beberapa daerah memang masih dipelihara keaslian hutanya & di khusus kan untuk menjadi hutan lindung dan menjadi daerah tujuan wisata. Yang paling menarik bagi kami selain hal diatas di Kota Bandung ini terdapat banyak jalur sepeda yang