Skip to main content

RINJANI Enduro Challenge 2016




RINJANI Enduro Challenge 2016
Gunung Rinjani terletak di Pulau Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat. Gunung yang puncak tertingginya mencapai 3726 m diatas permukaan air laut ini berapa di posisi 8º25 'LS and 116º28' BT merupakan favorit para pecinta pendaki gunung baik lokal ataupun internasional karena terkenal akan keindahan & eksotis alamnya. Dipuncaknya terdapat danau bekas kawah letusan yang sangat cantik yaitu danau Segara Anak & anak gunung yang masih aktif aktivitas vulkaniknya bernama Gunung Baru Jari. Banyak kisah cerita mistis awal mula terbentuknya gunung ini, yang paling terkenal adalah bahwa gunung ini adalah tempat bersemayam nya Dewi Anjani tokoh mitos yang dikeramatkan oleh masyarakat sekitar gunung ini. Untuk mencapai puncak Gunung Rinjani terdapat 2 gerbang pintu masuk yaitu via desa Senaru & Sembalun.


Keindahan & eksotisnya Gunung Rinjani membuat saya memasukan lokasi ini menjadi target bersepeda wisata saya. Gayung pun bersambut pada awal bulan April 2016, Nugroho Dewo pecinta Mountain bike pria Arsitek asli Jogja yang berdomisili di kota Mataram ini lewat Facebook mengundang komunitas kami untuk bersepeda menikmati indahnya Gunung Rinjani. Sebuah acara yang diberi nama “Rinjani Enduro Challenge 2016” hastag #REC2016 #RinjaniEnduro  menjadi viral di media sosial & dunia mountain bike Indonesia. Tak menyia-nyiakan kesempatan ini saya langsung “broadcast” acara ini di grup sepeda saya yaitu TC2MTB. Dari beberapa member hanya 6 orang yang sanggup & bersedia mengikuti event ini yaitu: Saya, Haris, Adien, Adi, Raka & Tejo, saya langsung daftarkan via e-mail ke panitia Rinjani Enduro Challenge 2016. Setelah kami terdaftar & dikonfirmasi oleh panitia sebagai peserta #REC2016 [FYI: jumlah kuota peserta terbatas hanya 150 rider] lantas kami langsung berburu tiket pesawat pulang pergi Jakarta-Lombok karena masih 1 bulan sebelum hari-H tiket pesawat murah pun langsung kami dapatkan.


Singkat cerita hari yang ditunggu telah tiba kami langsung terbang dari Jakarta-Lombok seperti biasa “perangkat lenong” yang selalu over bagasi menambah biaya pengeluaran kami…hihihi. Setelah tiba di Lombok Airport kendaraan jemputan Bus & Truck sudah tersedi bergabung juga rider dari Medan, Surabaya di grup kita. Kami langsung berangkat menuju ke Desa Sembalun sebuah desa yang terletak di kaki Gunung Rinjani. Perjalanan lumayan jauh juga ya sekitar 3,5 jam lebih lewat jalan yang berkelok-kelok menanjak. Sebelum tiba di desa Sembalun kami berhenti di Pusuk Sembalun, sebuah tempat yang indah view nya jauh di bawah lembah sana terletak desa Sembalun. Jadi sempatkan mampir & foto dulu disini ya di #pusuksembalun…smile emoticon.

Akhirnya sampailah kami di Nauli Bungalow sebuah cottage yang halamanya menjadi tempat kami tidur camping malam ini. Ada beberapa puluh tenda yang telah disiapkan oleh panitia…oh ya salut untuk kerja keras panitia #REC2016 yang telah mengatur semua ini dengan sangat baik & professional. Setelah makan malam dilakukan briefing mengenai acara “round down” besuk pagi & berkenalan antar peserta dengan panitia. Udara malam yang dingin berubah menjadi hangat seperti suasana malam itu, berbagai rider hampir dari seluruh kota di Indonesia hadir di acara ini. Tidur berbalut sleeping sungguh terasa sangat hangat malam itu begitu indah suara dengkuran pertanda tidur yang pulas. Pagi jam 04.30 kami telah terbangun langsung beribadah & ritual pagi hari lalu kami bersiap ganti pakain seragam sepeda. Udara dingin terasa menusuk tulang angin yang berhembus pelan menambah rasa dingin, keluar dari tenda pemandangan Gunung Rinjani indah sekali cuaca yang cukup cerah menjadikan pagi itu terlihat beberapa rider sudah ada yang berpose selfie dengan latar belakang Gunung Rinjani dan kami pun ikut  berfoto-foto juga.


Sarapan pagi telah tersedia segera kami santap nasi goreng pengganjal perut yang kosong sementara  itu sepeda kami telah diloading menggunakan mobil truk dan kami naik minibus menuju gerbang Taman Nasional Gunung Rinjani [TNGR]. Jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat kami menginap sekitar 45 menit maka sampailah kami di gerbang TNGR. Unloading sepeda selesai semua peserta telah kumpul lalu diadakan briefing tentang kondisi trek & doa bersama dipimpin oleh panitia dari komunitas Mataram MTB Community, setelah itu peserta dilepas serentak namun tetap tertib karena di jalur ini pula para pendaki yang akan menuju puncak Rinjani mulai melakukan pendakian.  Namanya jalur mendaki gunung sudah pasti lah menanjak dan gradient kemiringanya sangat tajam, yang hiking sih enak cuma gendong tas ransel saja sementara para peserta #REC2016 harus gotong-gotong sepedanya untuk bisa melewati jalur tanjakan tersebut…yes #bikeahike kalau bahasa keren nya…hahaha…smile emoticon. Seru banget deh lihat gaya mereka #bikeahike seperti yang terlihat di foto bawah ini…hihihihi.


Dari gerbang TNGR tujuan kami adalah POS-1 berada di elevasi 1500m tempat para pendaki beristirahat setelah berjalan kaki sekitar 4,5 km menanjak. Dari Pos-1 inilah awal petualangan Rinjani Enduro Challenge 2016 dimulai, setelah cukup istirahat lalu peserta di lepas per grup terdiri dari 15 rider ditemani oleh 1 marshal & 1 sweeper hal ini di lakukan karena  jalur dari Pos-1 ini adalah full turunan dan untuk mengurangi penumpukan peserta di jalur antar grup di interval waktu 5 menit. Grup-1 terdiri dari rider TC2, Kalsel & Surabaya langsung kami buka jalurnya adalah single track savanna rumputnya setinggi badan manusia konturnya full turun langsung kita kebut dengan penuh sukacita balas dendam karena tadi lelah gotong sepeda terbayar lunas. View disini padahal keren banget lho sayang karena ikut irama gowes grup-1 jadi jarang ambil kamera buat foto-foto.


Oh ya saya akan ceritakan per bagian jalur turun ini yang total jaraknya sekitar 16 km dari elevasi 1500m Pos-1 turun ke Pantai Obel-Obel 0m…nah kebayang kan betapa curam kadar turunanya dan inilah surga bagi penggemar Enduro. Setelah stage-1 jalur savanna kami regroup untuk menghitung jumlah rider telah komplit atau belum. Stage-2 telah menanti di depan kami masih full turunan kali ini adalah jalur hutan tropis yang basah dan gelap, utungnya panitia telah menyiapkan jalur dengan plastic line yang cukup jelas. Jalur hutan ini sangat lebar beberapa rider bisa saling kebut-kebutan obstacle yang paling dominan adalah akar-akar pohon yang melintang di lintasan. Karena ini track alam maka minim sekali terdapat drop off seperti track yang ada di Pulau Jawa...padahal kebayang betapa asyiknya kalau kita turun bisa sambil lompat-lompat, its okay overall sangat memanjakan rider lah jalur stage-2 ini…hihihi.


Keluar dari stage-2 kita berada di sebuah area tanah lapang yang luas, setelah regroup kami langsung tancap pedal menuju stage-3 yaitu area perkebunan rakyat tanaman keras yang terdiri dari pohon coklat & jambu mede jalurnya masih turunan, sangat lebar hampir mirip2 dengan trek kebun coklat Aquila Cipanas…namun kontur jalur lebih liar disini terdiri batuan lepas sebesar kepala sapi…hihihi. Perlu strategi untuk melewatinya, marshal langsung ngebut disusul oleh rider lainya. Lumayan pegal tangan menekan tuas rem karena beberapa jalur adalah batu-batu dan akhir dar track ini adala jalur stone garden, ya betul taman batu-batu sebesar sapi saling berserakan di single track ini jalurnya menurun tajam berahkir di sebuah sungai yang kering, mungkin rider sekaliber downhiller kelas dunia lah yang bisa melintasi jalur ini…hihihi. Kami ambil opsi aman menuntun sepeda kami menuju sebuah sungai yang kering dan dari sini kami mendorong & gotong sepeda naik keatas tanggulan sungai. Mulai ada peradaban manusia, beberapa warga kampung anak-anak & orang tua terhibur oleh kelakuan kami menggotong sepeda…hahaha…mungkin saking jarangnya sepeda MTB melintas di kampung ini.



Dari kampung yang bernama Bilok Petung inilah stage-4 dimulai kondisi jalur adalah jalan desa sebagian jalur sudah dibeton dan sebagian lagi masih batu-batu macadam lepas. Marshal mengingatkan bahwa nanti kita akan melewati sebuah situs bersejarah Masjid Tua di desa ini, kami menyempatkan diri untuk berfoto & silahturahim dengan pewaris masjid ini. Masyarakat menyambut baik kedatangan kami mereka banyak bertanya darimana kami berasal dan kami ceritakan bahwa ada sekitar 150 sepeda dari seluruh Indonesia yang akan lewat kampung ini. Senyum polos mereka kelihatan lebih bahagia daripada orang-orang kota yang sering saya temui di Mall Mall Jakarta…hahaha.




Kembali ke track dari stage-4 ini kami masuk lagi ke single track kebun penduduk kondisi jalur masih turunan melewati pekarangan & rumah penduduk asli yang masih sangat tradisional, ternyata ini adalah jalur shortcut menuju/arah ke Pantai Obel-Obel. Dari atas jalur ini deburan ombak jelas terdengar, warna biru cerah & udara kering khas pantai mulai tercium kami langsung berebut turun melewati sebuah single track yang sangat flowing lalu ketemu jalan desa dan finish di tempat yang telah ditentukan. Dari total 15 rider semuanya finish tepat waktu hanya 1 orang yang mengalami trouble yaitu anting RD sepedanya patah, untung nya dia membawa sere panting RD. Baju & badan kami kotor oleh keringat, debu, tumbuhan dari semak belukar tidak menyurutkan kami untuk bernarsis di depan banner #REC2016 yang disediakan oleh panitia. Acara berikutnya adalah penyerahan medali kepada finisher oleh panitia kepada seluruh peserta lalu dilanjutkan makan siang, ramah tamah & promo dari sponsor.


Setelah seluruh rangkaian acara selesai kami loading sepeda dan kembali ke kota Mataram, makan malam di lakukan di daerah Pantai Senggigi menjelang magrib kami sudah samapai di lokasi ini. Sajian makan malam prasmanan menu masakan khas Lombok langsung ludes masuk ke seluruh rider #REC2016 ini. Tidak ada kata sambutan atau ceremonial ditempat ini setelah selesai makan langsung menuju ke hotel tempat menginap. Bongkar sepeda packing ulang semuanya beres jam 23.00 malam, barulah kami bisa tidur nyenyak malam itu, bersiap bangun pagi untuk flight ke Jakarta. Kami mengancungkan jempol untuk kerja keras panitia yang di pimpin oleh om Nugroho Dewo & teman2 panitia dari Mataram MTB sajian track & hospitality “bintang lima” berharap dapat ikut kembali di event #REC2017. Terimakasih buat seluruh komunitas MTB yang ikut serta acara ini kalian semua sungguh luar biasa keceriaan & kebersamaan yang telah terjalin ini semoga bisa terulang kembali…sampai jumpa di “Rinjani Enduro Challenge 2017”…nardex




 
 
powered by Trailforks.com

Popular posts from this blog

BUKIT AQUILA CIPANAS Jalur Sepeda yang pas untuk menyegarkan nafas

Aquila adalah nama sebuah bukit yang terletak di Cipanas lokasi tepatnya adalah setelah Istana Presiden Cipanas Bogor, biasanya kami ‘unloading’ sepeda di sebual Villa [Gramedia] yang di depanya terdapat sebuah Warung Mie Jawa yang enak sekali rasanya, kemudian dari villa tersebut kita langsung meluncur dengan sepeda ke ‘BUKIT AQUILA’ Saya juga kurang tahu persis nama Aquila ini di ambil dari mana yang jelas sebuah bukit yang indah dengan pesona alam khas Parahyangan yang sangat sejuk dilihat & memanjakan mata. Bukit Aquila ini adalah sebuah bukit tempat berladang penduduk lokal setempat yang banyak menanam tanaman keras & beberapa sayuran berjenis kacang-kacangan, udaranya sangat segar & hijau tanaman ketika musim hujan. Sekilas tentang jalur sepeda Aquila Secara garis besar jalur ini saya bagi menjadi 4 bagian berdasarkan kondisi jalur, lokasi & area yang kita lintasi dengan bersepeda. Berdasarkan kategori jalur ini bisa dimasukan dalam kategori Light

ENDURO RACE di KTH Bikepark Puncak Bogor

   Starting point Bukit Pano'ongan   Suasana di Start Point ENDURO Sebuah genre baru  balap sepeda Saat ini genre Enduro berkembang pesat & sangat digemari oleh para pencinta olahraga Mountainbike. What is Enduro? Istilah Enduro awalnya adalah sebuah genre olahraga dari Motorbike yaitu sebuah lomba long distance cross country yang terbagi dalam beberapa stage kemudian dihitung overall total waktu keseluruhan dari stage yang dilombakan pemenangya adalah yang bisa menyelesaikan waktu tercepat. Enduro di Mountain bike jika tidak salah awal mulanya di selenggarakan di Negara Perancis adalah sebuah lomba yang menggabungkan “technical skill downhill” yang tinggi & kemampuan “endurance” yang prima yang biasanya terbagi dalam beberapa stage lomba, perpaduan dari dua hal ini menjadikan sebuah genre baru yang sempurna dari olahraga Mountain bike.  Salah satu rider di stage-1 sebelum turun hujan Salah satu contoh adalah Jerome Clement seorang atlet yang

SATU HARI BERMAIN SEPEDA di 3 jalur yang berbeda di Kota Bandung Raya

Banyak terdapat jalur sepeda yang harus dicoba di Kota Bandung Raya Kota Bandung disebut oleh para kompeni sebagai “Paris Van Java” entah ya gimana asal muasalnya…bingung emoticon. Selain terkenal dengan wisata kuliner, gudang nya mode fashion dengan ratusan toko pakaian “Factory Outlet” juga sangat mahsyur sebagai gudangnya para wanita cantik “Neng Geulis” yang terkenal dengan sebutan “Mojang Priangan”…entah ya berapa persen terdapat wanita cantik di kota ini…hihihi…tertawa emoticon. Kota yang menjadi ibukota Provinsi Jawa Barat ini dikelilingi oleh beberapa pegunungan sehingga udara lumayan sejuk [tapi sekarang sudah berasa panas ya…hahaha] pemandangan alam nya sangat indah dengan berbagai view yang sangat menawan. Beberapa daerah memang masih dipelihara keaslian hutanya & di khusus kan untuk menjadi hutan lindung dan menjadi daerah tujuan wisata. Yang paling menarik bagi kami selain hal diatas di Kota Bandung ini terdapat banyak jalur sepeda yang